5 Penyebab Vertigo yang Sering Diabaikan dan Cara Mengatasinya

Vertigo sering kambuh? Kenali 5 penyebab vertigo yang sering diabaikan serta cara mengatasinya agar tidak berulang dan lebih cepat pulih.

10/31/20253 min read

a man holding his hands to his ears
a man holding his hands to his ears

Vertigo adalah kondisi ketika seseorang merasakan sensasi berputar, baik dirinya terasa berputar atau lingkungan di sekitarnya bergerak. Meskipun bagi sebagian orang vertigo dianggap sebagai “pusing biasa”, faktanya vertigo memiliki mekanisme yang jauh berbeda dari sakit kepala biasa. Sensasi berputar ini biasanya berasal dari gangguan sistem keseimbangan tubuh, terutama yang berhubungan dengan telinga dalam dan saraf tertentu. Yang sering menjadi masalah, vertigo cenderung datang secara tiba-tiba, membuat seseorang sulit berdiri, kehilangan keseimbangan, bahkan mual hingga muntah.

Menariknya, beberapa penyebab vertigo justru sering diabaikan, padahal jika dikenali lebih awal, kondisi ini bisa dicegah sebelum serangannya semakin sering. Berikut pembahasan lengkap mengenai penyebab vertigo yang kerap tidak disadari, disertai penjelasan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi tubuh dan apa langkah penanganan yang paling tepat.

1. BPPV: Penyebab Vertigo yang Paling Umum tetapi Sering Disepelekan

Salah satu penyebab vertigo yang paling sering—namun justru banyak orang tidak mengetahuinya—adalah BPPV atau Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Kondisi ini terjadi ketika kristal kecil di telinga dalam berpindah dari tempat semula dan masuk ke bagian yang mengatur keseimbangan tubuh. Perpindahan kristal tersebut menyebabkan otak menerima sinyal palsu seolah tubuh sedang bergerak, padahal sebenarnya tidak.

BPPV biasanya muncul saat seseorang bangun dari tidur, menunduk, menoleh cepat, atau mengubah posisi kepala mendadak. Sensasi berputar yang muncul bisa berlangsung beberapa detik hingga satu menit, tetapi sering kali sangat intens sehingga membuat penderita terpaksa berhenti beraktivitas. Banyak orang menyepelekan gejala ini karena pikirnya hanya “pusing bangun tidur”, padahal jika tidak ditangani, BPPV dapat terus kambuh berulang.

Perawatan paling efektif untuk kondisi ini biasanya berupa latihan reposisi kepala seperti Epley maneuver. Latihan ini membantu memindahkan kristal yang salah posisi kembali ke tempat semula sehingga gejala bisa mereda dengan cepat.

2. Peradangan Saraf Keseimbangan (Vestibular Neuritis)

Penyebab lain yang sering diabaikan adalah peradangan pada saraf vestibular, saraf yang bertanggung jawab mengirimkan informasi keseimbangan dari telinga ke otak. Ketika saraf ini meradang, sinyal yang diterima otak menjadi kacau sehingga memicu vertigo berat. Berbeda dengan BPPV yang durasinya pendek, vestibular neuritis dapat menimbulkan vertigo yang berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari.

Penderita biasanya mengalami vertigo yang sangat kuat, sulit berdiri, dan bergerak sedikit saja sudah membuat dunia terasa berputar. Kondisi ini sering muncul setelah infeksi virus seperti flu berat, meskipun banyak orang tidak menghubungkannya. Karena gejalanya cukup mengganggu, penderita sering hanya mengira kondisi ini akibat masuk angin atau tekanan darah rendah, sehingga tidak menyadari bahwa saraf keseimbangannya sedang bermasalah.

Istirahat yang cukup, obat anti-inflamasi sesuai petunjuk dokter, dan terapi rehabilitasi keseimbangan sangat membantu pemulihan.

3. Penyakit Meniere yang Mengganggu Cairan Telinga Dalam

Ada pula kondisi lain yang sering disalahartikan sebagai vertigo biasa, yaitu penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi akibat penumpukan cairan berlebih di telinga dalam. Penumpukan tersebut menekan bagian yang mengatur pendengaran sekaligus keseimbangan, sehingga menimbulkan gejala khas berupa vertigo, sensasi telinga penuh, dengingan (tinnitus), dan gangguan pendengaran yang muncul dan hilang.

Penyakit Meniere sering dianggap hanya sebagai “vertigo yang kambuh”, padahal sebenarnya gangguan cairan inilah yang memicu serangan. Jika tidak dikenali sejak awal, perubahan tekanan cairan dapat semakin parah dan merusak sel pendengaran. Itulah mengapa penderita Meniere biasanya disarankan mulai mengatur pola makan, terutama mengurangi asupan garam, kafein, dan alkohol.

4. Stres dan Ketegangan Emosional

Banyak orang tidak sadar bahwa stres, kecemasan, dan kelelahan mental dapat memicu vertigo. Ketika stres meningkat, tubuh memproduksi hormon tertentu yang memengaruhi sirkulasi darah, otot leher, dan sistem saraf. Kombinasi tiga hal ini dapat menciptakan sensasi tidak stabil atau berputar.

Ketegangan otot leher akibat stres juga dapat mengganggu aliran darah menuju telinga dalam maupun otak bagian belakang, sehingga memicu vertigo atau kepala terasa ringan. Sayangnya, stres jarang dikaitkan langsung dengan vertigo karena orang lebih sering mengira penyebabnya adalah kurang tidur atau tekanan darah turun. Padahal manajemen stres sangat berpengaruh terhadap kekambuhan.

5. Dehidrasi dan Tekanan Darah Rendah

Dehidrasi ringan saja sudah dapat menimbulkan pusing dan ketidakseimbangan. Jika berlanjut dan menyebabkan tekanan darah menurun, kondisi ini dapat memicu vertigo yang cukup kuat. Banyak orang tidak menyadari bahwa kurang minum sepanjang hari, melewatkan sarapan, atau bangun terlalu cepat dari posisi tidur bisa langsung memicu serangan vertigo.

Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun dan aliran darah ke otak terganggu. Otak kemudian mengirimkan sinyal error yang menghasilkan sensasi berputar atau melayang. Perbaikan hidrasi yang baik serta kebiasaan bangun perlahan dari tidur adalah langkah sederhana yang sangat membantu mencegah vertigo jenis ini.

Cara Mengatasi Vertigo agar Tidak Mudah Kambuh

Mengelola vertigo tidak hanya fokus pada menghentikan serangannya, tetapi juga memahami penyebabnya. Menangani vertigo akibat BPPV tentunya berbeda dengan vertigo akibat dehidrasi atau stres.

Ketika vertigo kambuh, langkah paling awal yang bisa dilakukan adalah mencari posisi yang stabil, duduk atau berbaring, dan mengatur pernapasan. Fokuskan pandangan pada satu titik untuk membantu otak mendapatkan referensi visual yang stabil. Hindari menutup mata terlalu lama karena dapat memperburuk sensasi berputar. Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dan hindari gerakan mendadak.

Jika serangan vertigo sering muncul, pemeriksaan lebih lanjut ke dokter diperlukan untuk mengetahui akar masalahnya. Penanganan yang tepat dapat mencegah kondisi semakin parah dan membantu penderita kembali beraktivitas normal tanpa rasa takut vertigo datang secara tiba-tiba.

Kesimpulan

Vertigo bukan sekadar pusing biasa. Ada banyak penyebab yang sering tidak disadari, mulai dari BPPV, peradangan saraf, gangguan cairan telinga dalam, stres, hingga dehidrasi. Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin mudah vertigo diatasi dan dicegah. Dengan memahami kondisi tubuh dan melakukan langkah penanganan yang tepat, vertigo dapat dikendalikan sehingga tidak sering kambuh.