7 Masalah pada Lambung yang Berbahaya Jika Diabaikan

Lambung adalah organ penting yang sering luput dari perhatian. Kenali 7 penyakit lambung yang sering menyerang, gejala yang harus diwaspadai, serta cara pencegahannya sebelum terlambat.

9/4/20253 min read

Mengapa Lambung Sering Bermasalah?

Lambung memiliki peran vital dalam sistem pencernaan. Di dalamnya, makanan diolah dengan bantuan asam lambung dan enzim sebelum diteruskan ke usus halus. Sayangnya, pola makan yang tidak sehat, kebiasaan sering telat makan, stres, serta gaya hidup modern yang serba cepat membuat lambung menjadi organ yang sangat rentan bermasalah.

Banyak orang sering menganggap sakit perut atau maag hanyalah keluhan biasa. Padahal, keluhan pada lambung bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius. Itulah mengapa penting untuk mengenali masalah-masalah pada lambung sejak dini.

Baca juga : 7 Minuman Alami yang Bisa Membantu Redakan Asam Lambung

Gastritis: Radang yang Sering Dianggap Sepele

Salah satu penyakit lambung yang paling banyak terjadi adalah gastritis, atau radang pada dinding lambung. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol, hingga penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang. Gejalanya sering berupa rasa perih atau nyeri di ulu hati, mual, muntah, dan perut terasa penuh meski belum makan banyak.

Jika tidak ditangani, gastritis dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius seperti tukak lambung bahkan perdarahan. Karena itu, jangan pernah menyepelekan sakit maag yang sering kambuh.

Tukak Lambung: Luka di Dalam Perut

Berbeda dengan gastritis, tukak lambung adalah luka terbuka yang muncul pada lapisan dalam lambung. Luka ini bisa menimbulkan rasa sakit luar biasa, terutama saat perut kosong atau di malam hari. Banyak penderita tukak lambung mengeluh nyeri seperti terbakar di perut bagian atas.

Tukak lambung bisa menyebabkan komplikasi berbahaya seperti perdarahan atau kebocoran lambung. Bayangkan jika luka kecil di lambung itu tidak pernah sembuh, tentu akan terus mengganggu kualitas hidup.

GERD: Saat Asam Lambung Naik ke Kerongkongan

Pernahkah kamu merasakan sensasi terbakar di dada setelah makan, atau mulut terasa asam ketika berbaring? Itu bisa jadi tanda GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Kondisi ini terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sempurna, sehingga asam lambung naik ke atas.

GERD bukan hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menimbulkan iritasi pada kerongkongan. Jika berlangsung lama, kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus.

Baca juga : Akupuntur untuk GERD: Terapi Tradisional untuk Redakan Asam Lambung Naik

Dispepsia: “Maag” yang Sering Dianggap Biasa

Banyak orang di Indonesia menggunakan istilah “maag” untuk berbagai keluhan lambung. Padahal, salah satunya adalah dispepsia fungsional, yaitu rasa tidak nyaman di perut tanpa adanya kelainan organ yang jelas.

Gejalanya bisa berupa cepat kenyang, sering bersendawa, kembung, atau nyeri ulu hati. Walaupun tidak berbahaya seperti tukak atau kanker, dispepsia tetap bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gastroparesis: Lambung yang “Malas” Bekerja

Ada juga kondisi yang jarang disadari, yaitu gastroparesis. Pada keadaan ini, lambung tidak bisa mengosongkan isinya dengan cepat seperti seharusnya. Akibatnya, makanan bertahan lebih lama di dalam perut.

Penderita gastroparesis biasanya mengeluh cepat kenyang, mual, muntah, atau perut terasa penuh terus-menerus. Kondisi ini sering dialami oleh penderita diabetes karena adanya kerusakan saraf yang mengatur otot lambung. Jika tidak ditangani, gastroparesis bisa menyebabkan malnutrisi.

Polip Lambung: Pertumbuhan Jaringan yang Perlu Diawasi

Polip lambung adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dinding lambung. Kebanyakan polip tidak menimbulkan gejala dan sering ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan endoskopi. Namun, beberapa polip dapat menimbulkan nyeri atau bahkan berdarah.

Yang perlu diwaspadai adalah adanya polip yang bisa berkembang menjadi kanker lambung. Karena itu, jika dokter menemukan polip di lambung, biasanya akan dilakukan pemantauan berkala atau tindakan pengangkatan.

Kanker Lambung: Ancaman yang Sering Terlambat Dikenali

Penyakit lambung paling berbahaya adalah kanker lambung. Sayangnya, kanker lambung sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga baru terdeteksi ketika sudah cukup parah.

Tanda-tandanya bisa berupa penurunan berat badan drastis, hilang nafsu makan, muntah darah, atau feses berwarna hitam. Pada tahap lanjut, pengobatan menjadi lebih sulit dan membutuhkan terapi intensif.

Menjaga Kesehatan Lambung Sehari-hari

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung, seperti:

  • Makan teratur, jangan menunda hingga terlalu lapar.

  • Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak berlebihan.

  • Batasi kafein, alkohol, dan soda.

  • Jangan merokok.

  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan olahraga ringan, meditasi, atau relaksasi.

Jika gejala lambung sering kambuh atau semakin parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter atau tenaga kesehatan.

Kesimpulan

Masalah pada lambung tidak boleh dianggap remeh. Mulai dari gastritis yang terlihat sederhana hingga kanker lambung yang mematikan, semuanya bisa berdampak serius bila dibiarkan begitu saja. Dengan mengenali gejala, memahami penyebab, dan menjaga gaya hidup sehat, kamu bisa melindungi lambung dari berbagai gangguan.