Diabetes Melitus: Penyakit Kronis yang Sering Diremehkan tapi Mematikan
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang sering diremehkan namun mematikan. Kenali jenis, faktor risiko, dan cara pencegahannya agar terhindar dari komplikasi berbahaya.
9/16/20252 min read


Pendahuluan
Diabetes melitus atau yang sering disebut sebagai penyakit gula adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini bukan hanya sekadar naik-turunnya kadar gula darah, tetapi sebuah gangguan metabolisme kronis yang bisa merusak berbagai organ tubuh bila tidak dikendalikan.
Banyak orang masih meremehkan diabetes karena gejalanya kerap muncul perlahan. Padahal, dampak jangka panjangnya bisa berujung pada komplikasi serius seperti serangan jantung, gagal ginjal, kebutaan, hingga amputasi.
π Baca juga: Tips Makan di Warung Kaki Lima untuk Penderita Diabetes
Apa Itu Diabetes Melitus?
Diabetes melitus adalah kondisi di mana tubuh mengalami gangguan dalam mengatur kadar gula darah (glukosa). Pada orang sehat, hormon insulin yang diproduksi pankreas berfungsi mengatur penyerapan glukosa ke dalam sel untuk dijadikan energi.
Pada penderita diabetes, proses ini terganggu karena:
Tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali (diabetes tipe 1), atau
Tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik (diabetes tipe 2).
Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi dalam aliran darah (hiperglikemia) dan menimbulkan berbagai komplikasi.
Mengapa Angka Kejadian Diabetes Terus Naik?
Menurut data International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-5 dengan jumlah penderita terbanyak di dunia.
Beberapa faktor yang berkontribusi antara lain:
Pola makan modern yang tinggi gula, garam, dan lemak.
Gaya hidup sedentari atau kurang aktivitas fisik.
Obesitas yang meningkatkan resistensi insulin.
Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan diabetes.
Hal ini menunjukkan bahwa diabetes tidak lagi hanya menyerang orang tua, tetapi juga semakin banyak ditemukan pada usia produktif bahkan anak muda.
π Baca juga: Turunkan Berat Badan, Kendalikan Diabetes: Panduan Sehat dan Efektif
Jenis-Jenis Diabetes Melitus
Diabetes Tipe 1
Terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin. Biasanya muncul sejak usia muda dan penderita membutuhkan suntikan insulin seumur hidup.
Diabetes Tipe 2
Jenis yang paling banyak ditemukan. Tubuh masih memproduksi insulin, tetapi tidak digunakan dengan efektif (resistensi insulin). Faktor gaya hidup sangat berperan dalam kondisi ini.
Diabetes Gestasional
Muncul pada wanita hamil akibat perubahan hormon. Meski sering menghilang setelah persalinan, kondisi ini meningkatkan risiko ibu dan bayi mengalami diabetes di kemudian hari.
Mengapa Diabetes Berbahaya?
Diabetes sering dijuluki sebagai βsilent killerβ karena dapat merusak tubuh secara perlahan tanpa gejala yang jelas. Jika tidak terkontrol, komplikasinya meliputi:
Kerusakan jantung & pembuluh darah β risiko serangan jantung dan stroke meningkat.
Kerusakan ginjal β bisa berujung gagal ginjal dan memerlukan cuci darah.
Gangguan penglihatan β retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
Kerusakan saraf β menyebabkan mati rasa pada kaki hingga luka sulit sembuh (ulkus diabetik).
Pencegahan dan Pengendalian
Kabar baiknya, diabetes bisa dicegah dan dikendalikan dengan langkah sederhana:
Pola makan sehat β batasi gula, garam, dan lemak; perbanyak sayur, buah, dan protein sehat.
Olahraga teratur β minimal 150 menit aktivitas aerobik per minggu.
Kontrol berat badan β hindari obesitas.
Rutin cek gula darah untuk deteksi dini.
Kepatuhan minum obat bagi penderita yang sudah terdiagnosis.
π Baca juga: Rahasia Olahraga yang Tepat untuk Diabetes: Jenis, Durasi, dan Tips Aman
Kesimpulan
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang sering diremehkan, padahal dampaknya bisa mematikan. Angka kejadiannya terus meningkat, tidak hanya di kalangan lansia, tetapi juga usia muda.
Dengan memahami jenis-jenis diabetes, faktor risikonya, serta cara pencegahannya, masyarakat diharapkan lebih waspada. Diabetes bukan vonis mati, tetapi membutuhkan komitmen seumur hidup untuk menjaga pola hidup sehat dan disiplin mengendalikan gula darah.