Diabetes pada Lansia: Tantangan, Komplikasi, dan Cara Pengobatan yang Aman
Diabetes pada lansia memiliki tantangan unik. Simak cara aman mengelola diabetes pada usia lanjut, mulai dari diet, olahraga ringan, hingga pilihan obat yang sesuai.
9/22/20252 min read


Pendahuluan
Jumlah penderita diabetes terus meningkat seiring bertambahnya usia populasi. Lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena tubuh mereka mengalami perubahan alami, termasuk penurunan fungsi pankreas dan meningkatnya resistensi insulin. Gaya hidup kurang sehat, pola makan tinggi gula, serta minim aktivitas fisik semakin memperburuk risiko.
Diabetes pada usia lanjut tidak hanya berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi, tetapi juga membawa dampak besar terhadap kualitas hidup, kemandirian, serta risiko komplikasi jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman mengenai tantangan, komplikasi, dan cara pengobatan yang aman sangat penting bagi pasien, keluarga, maupun tenaga kesehatan.
👉 Baca juga: Insulin untuk Diabetes: Panduan Lengkap dari Suntikan, Pompa, hingga Teknologi Modern
Tantangan Diabetes pada Lansia
Mengelola diabetes pada lansia berbeda dengan orang dewasa muda. Banyak lansia mengalami penurunan nafsu makan, badan mudah lelah, serta penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Infeksi saluran kemih dan gangguan prostat juga lebih sering muncul pada kelompok usia ini.
Selain itu, penurunan fungsi kognitif seperti pikun, demensia, atau Alzheimer membuat banyak lansia kesulitan mengikuti aturan diet maupun jadwal minum obat. Penglihatan yang berkurang, tremor pada tangan, hingga gigi ompong atau mulut kering juga menyulitkan mereka dalam memilih dan mengonsumsi makanan sehat. Kondisi psikologis seperti depresi serta keterbatasan ekonomi sering menjadi penghalang tambahan dalam pengelolaan diabetes.
Komplikasi yang Sering Terjadi
Diabetes pada lansia sering disertai dengan berbagai komplikasi kronis. Gangguan jantung dan pembuluh darah menjadi salah satu yang paling berbahaya, karena dapat memicu serangan jantung dan stroke. Ginjal juga rentan mengalami kerusakan, yang jika dibiarkan dapat berakhir pada gagal ginjal.
Sistem saraf penderita diabetes sering melemah, menyebabkan kesemutan, rasa baal, atau luka yang sulit sembuh. Masalah pada mata seperti katarak, retinopati diabetik, dan glaukoma semakin menurunkan kualitas hidup karena memperburuk penglihatan. Tidak jarang, lansia juga menghadapi komplikasi pada saluran kemih, kulit, bahkan mengalami gangguan seksual.
Semua komplikasi ini membuat pengelolaan diabetes pada lansia harus lebih hati-hati, dengan tujuan utama menjaga kualitas hidup dan mengurangi risiko kecacatan.
Cara Pengobatan yang Aman untuk Lansia
Pendekatan pengobatan pada lansia perlu disesuaikan dengan kondisi fisik, mental, dan sosial masing-masing individu. Target gula darah biasanya dibuat lebih longgar dibanding pasien muda, misalnya menjaga kadar gula darah <200 mg/dl pada lansia dengan perawatan dasar. Bagi yang mampu menjalani pengobatan intensif, target HbA1c bisa diupayakan mendekati normal.
Pola Makan
Diet sehat tetap menjadi dasar pengobatan. Pada lansia, diet harus menyesuaikan kemampuan mengunyah dan mencerna makanan. Tekstur makanan bisa dibuat lebih lunak, dengan porsi kecil tetapi sering. Asupan karbohidrat kompleks, sayuran, protein berkualitas, serta batasi makanan tinggi gula dan lemak menjadi kunci keberhasilan.
Aktivitas Fisik
Olahraga tetap penting, meski dalam bentuk yang lebih ringan. Jalan kaki, senam lansia, atau gerakan sederhana di rumah dapat membantu menjaga kebugaran, memperbaiki metabolisme, dan menurunkan kadar gula darah. Aktivitas ini sebaiknya dilakukan rutin dengan pengawasan keluarga atau pendamping.
Obat dan Insulin
Bila diet dan olahraga belum cukup, obat oral seperti metformin, DPP-4 inhibitors, atau SGLT2 inhibitors bisa digunakan sesuai rekomendasi dokter. Pada kondisi tertentu, insulin juga diperlukan. Pemilihan obat harus mempertimbangkan fungsi ginjal, hati, serta risiko hipoglikemia yang lebih berbahaya pada lansia.
👉 Baca juga: Obat Diabetes Terkini: Jenis, Cara Kerja, dan Efek Samping
Kesimpulan
Diabetes pada lansia menghadirkan tantangan unik yang berbeda dengan pasien usia muda. Mulai dari penurunan fisik, gangguan kognitif, keterbatasan sosial-ekonomi, hingga risiko komplikasi kronis yang tinggi. Meski begitu, pengelolaan diabetes tetap bisa dilakukan secara aman melalui kombinasi diet sehat, olahraga ringan, pengobatan medis, dan dukungan keluarga.
Fokus utama pengobatan bukan hanya menurunkan kadar gula darah, tetapi juga menjaga kualitas hidup agar lansia tetap mandiri, nyaman, dan sehat. Dengan pendekatan yang tepat, penderita diabetes usia lanjut tetap bisa menikmati masa tua yang lebih bermakna.