Jenis-Jenis Sakit Kepala yang Perlu Kamu Kenali Sebelum Terlambat
Setiap jenis sakit kepala memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Kenali jenis-jenis sakit kepala agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terlambat.
11/3/20253 min read
Pendahuluan
Sakit kepala adalah salah satu keluhan yang paling sering dialami, namun tidak semua sakit kepala itu sama. Ada yang terasa menekan, berdenyut, menusuk, melingkar seperti ikat kepala, hingga membuat tubuh kehilangan keseimbangan. Sayangnya, banyak orang menganggap semua sakit kepala adalah hal biasa dan cukup diatasi dengan obat pereda nyeri, padahal beberapa jenis sakit kepala dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Dengan mengenali jenis sakit kepala sejak awal, seseorang dapat mengambil tindakan yang tepat, baik dengan mengubah gaya hidup, menjalani perawatan, atau melakukan pemeriksaan medis. Semakin cepat memahami penyebabnya, semakin kecil risiko sakit kepala berkembang menjadi kondisi yang mengganggu kualitas hidup.
👉 Baca juga: Cara Cepat Meredakan Vertigo di Rumah Tanpa Obat
Sakit Kepala Tegang: Jenis yang Paling Umum Terjadi
Jenis sakit kepala yang paling sering dialami adalah sakit kepala tegang. Rasa nyeri biasanya muncul seperti tekanan di kedua sisi kepala, atau sensasi kepala diikat sangat kencang. Penyebab utamanya sering berkaitan dengan stres, kurang tidur, postur tubuh buruk, atau ketegangan otot leher. Meskipun biasanya tidak berbahaya, sakit kepala tegang yang berulang bisa sangat mengganggu aktivitas dan perlu diperhatikan terutama jika disertai kelelahan mental atau emosional.
Pada beberapa orang, sakit kepala ini muncul menjelang sore hari ketika otot leher sudah terlalu tegang. Mengistirahatkan tubuh, memperbaiki postur, dan mengatur pernapasan sering kali membantu meringankan gejalanya. Namun bila terjadi terus-menerus setiap hari, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami tekanan berlebih.
Migrain: Ketika Sakit Kepala Menjadi Lebih Kompleks
Berbeda dengan sakit kepala tegang, migrain memiliki karakteristik nyeri berdenyut yang kuat, biasanya di satu sisi kepala. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam bahkan hingga berhari-hari. Kondisi ini sering disertai mual, muntah, dan sensitivitas pada cahaya atau suara. Banyak pasien menggambarkan migrain sebagai sakit kepala yang melumpuhkan karena membuat mereka sulit melakukan aktivitas apa pun.
Migrain dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, stres emosional, gangguan tidur, perubahan cuaca, hingga makanan tertentu seperti cokelat, kopi, atau makanan asin. Migrain tidak boleh diabaikan jika terjadi lebih dari 4 kali dalam sebulan karena dapat mengindikasikan gangguan saraf yang perlu diperiksa lebih lanjut.
👉 Baca juga: Sakit Kepala Tak Kunjung Sembuh? Waspadai Tanda Vertigo atau Masalah Saraf
Cluster Headache: Sakit Kepala Paling Menyakitkan
Cluster headache adalah jenis sakit kepala yang jarang terjadi namun sangat menyakitkan. Rasa nyeri biasanya terfokus di sekitar satu mata dan dapat terasa seperti ditusuk atau terbakar. Serangannya datang berulang dalam periode tertentu—misalnya beberapa minggu atau bulan—kemudian hilang untuk jangka waktu lama.
Penderitanya biasanya terbangun di malam hari karena rasa sakit yang sangat kuat, disertai mata merah, berair, atau hidung tersumbat pada sisi yang sama. Penyebab pasti cluster headache belum sepenuhnya dipahami, tetapi pola tidur dan ritme biologis tubuh diduga berperan besar. Kondisi ini perlu evaluasi medis karena sering kali membutuhkan penanganan khusus.
Sakit Kepala karena Sinusitis: Nyeri yang Terasa Berat di Wajah
Sakit kepala sinus sering muncul ketika rongga sinus mengalami peradangan atau infeksi. Rasa sakitnya terasa di area wajah—dahi, pipi, dan sekitar mata—dan biasanya semakin parah saat menunduk. Banyak yang menyangka ini adalah migrain, tetapi sakit kepala sinus biasanya disertai gejala hidung tersumbat, tekanan di wajah, dan lendir kental.
Walaupun bukan kondisi yang mengancam nyawa, sinusitis yang tidak ditangani dapat menyebabkan sakit kepala berkepanjangan. Ketika sinus kembali normal, sakit kepalanya pun mereda.
Sakit Kepala karena Gangguan Keseimbangan
Beberapa orang mengalami sakit kepala yang disertai pusing berputar atau sensasi melayang. Ini sering berkaitan dengan gangguan pada telinga dalam atau saraf keseimbangan. Pada kasus tertentu, sakit kepala menjadi tanda awal sebelum vertigo muncul.
Misalnya pada BPPV atau peradangan saraf vestibular, penderita dapat merasakan kepala berat, sulit fokus, dan rasa tidak stabil sebelum serangan pusing berputar datang. Mengabaikan gejala seperti ini dapat membuat gangguan keseimbangan berkembang menjadi lebih parah.
👉 Baca juga: Vertigo Sering Kambuh? Kenali Pemicunya dan Solusi Alaminya
Kesimpulan
Sakit kepala hadir dalam berbagai bentuk dan penyebab. Mulai dari sakit kepala tegang yang umum, migrain yang menyiksa, cluster headache yang sangat intens, hingga sakit kepala yang disebabkan gangguan keseimbangan. Mengenali jenis sakit kepala yang dialami adalah langkah penting untuk menentukan penanganan yang tepat.
Jika sakit kepala sering muncul, tidak membaik dengan istirahat, atau disertai gejala lain seperti gangguan penglihatan, kelemahan tubuh, atau pusing berputar hebat, pemeriksaan medis diperlukan. Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin mudah untuk mencegah komplikasi dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.
