

Pendahuluan
Nyeri lutut adalah salah satu keluhan sendi yang paling sering dialami, baik oleh orang muda maupun lanjut usia. Aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik tangga, hingga olahraga bisa terganggu jika lutut terasa sakit. Keluhan ini bisa muncul secara tiba-tiba akibat cedera, atau berkembang perlahan karena faktor usia dan penyakit tertentu.
Memahami penyebab nyeri lutut serta cara mengatasinya sangat penting agar tidak berlanjut menjadi kondisi kronis yang menurunkan kualitas hidup.
👉 Baca juga: Diabetes pada Lansia: Tantangan, Komplikasi, dan Cara Pengobatan yang Aman
Penyebab Nyeri Lutut
Nyeri lutut bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah cedera, seperti terkilir, robekan ligamen, atau kerusakan tulang rawan (meniskus). Cedera semacam ini sering terjadi pada atlet atau orang yang aktif berolahraga.
Selain cedera, penyebab lain adalah osteoartritis, yaitu kondisi degeneratif akibat penuaan yang membuat tulang rawan menipis sehingga tulang bergesekan langsung. Kondisi ini menimbulkan nyeri, kaku, dan pembengkakan pada lutut.
Ada pula rematik atau radang sendi autoimun yang dapat menyerang lutut, menyebabkan peradangan kronis dan rasa sakit berulang. Faktor lain seperti obesitas, postur tubuh yang salah, hingga penggunaan lutut secara berlebihan (overuse) juga berkontribusi terhadap munculnya keluhan ini.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Gejala nyeri lutut tidak selalu sama pada setiap orang. Beberapa merasakan nyeri tumpul yang datang dan pergi, sementara yang lain merasakan nyeri tajam hingga sulit berjalan. Lutut bisa tampak bengkak, kemerahan, dan terasa hangat bila ada peradangan. Pada kasus tertentu, lutut menjadi kaku sehingga sulit ditekuk atau diluruskan.
Jika keluhan disertai bunyi "klik" atau lutut terasa seperti bergeser, kemungkinan ada masalah pada ligamen atau tulang rawan. Bila nyeri disertai demam, penurunan berat badan, atau keluhan pada sendi lain, bisa jadi penyebabnya lebih serius seperti infeksi atau penyakit autoimun.
Cara Mengatasi Nyeri Lutut di Rumah
Untuk nyeri lutut ringan, beberapa langkah sederhana bisa membantu meredakan keluhan. Istirahatkan lutut dari aktivitas berat dan gunakan kompres dingin untuk mengurangi nyeri serta pembengkakan. Menjaga berat badan ideal juga penting agar beban pada lutut berkurang.
Olahraga ringan seperti berenang atau bersepeda statis dapat menjaga kelenturan dan kekuatan otot tanpa memberi tekanan berlebihan pada lutut. Menggunakan alas kaki yang nyaman dan menopang postur tubuh juga bisa membantu mencegah perburukan.
Pengobatan Medis
Jika nyeri lutut tidak membaik dengan perawatan sederhana, dokter mungkin merekomendasikan obat pereda nyeri atau antiinflamasi. Pada kasus tertentu, suntikan kortikosteroid atau asam hialuronat ke dalam sendi dapat membantu meredakan peradangan dan meningkatkan mobilitas.
Bila terjadi kerusakan parah pada sendi, prosedur operasi seperti artroskopi, perbaikan ligamen, hingga penggantian sendi lutut (total knee replacement) bisa menjadi pilihan. Keputusan ini tentunya berdasarkan evaluasi menyeluruh oleh dokter spesialis ortopedi.
Pencegahan Nyeri Lutut
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi beban pada lutut. Rutin melakukan olahraga yang aman bagi sendi, seperti yoga, berenang, atau berjalan santai, dapat menjaga kekuatan otot dan kelenturan sendi.
Selain itu, penting untuk melakukan pemanasan sebelum olahraga, memilih alas kaki yang tepat, serta menghindari aktivitas berulang yang memberi tekanan berlebihan pada lutut.
👉 Baca juga: Hidup Lebih Aktif untuk Diabetes: Panduan Olahraga, Manfaat, dan Tips Aman
Kesimpulan
Nyeri lutut adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh cedera, osteoartritis, rematik, maupun faktor gaya hidup. Gejalanya beragam, mulai dari nyeri ringan hingga kesulitan berjalan. Penanganan tergantung penyebab, mulai dari istirahat, kompres, olahraga ringan, hingga terapi medis atau operasi.
Dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, nyeri lutut bisa dikendalikan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika keluhan semakin parah atau disertai gejala serius, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan sesuai kebutuhan.
