Nyeri Pinggang: Kenali Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Waspada
Nyeri pinggang adalah keluhan umum yang bisa disebabkan otot tegang, saraf terjepit, hingga masalah organ dalam. Kenali penyebabnya agar tidak salah penanganan.
11/5/20252 min read


Pendahuluan
Nyeri pinggang adalah salah satu keluhan yang paling sering terjadi pada usia produktif maupun lanjut usia. Banyak orang menganggapnya sebagai hal biasa, sekadar kecapekan atau salah posisi tidur. Namun tidak semua nyeri pinggang bisa dianggap ringan. Ada kalanya rasa sakit tersebut menjadi sinyal bahwa otot, saraf, atau bahkan organ dalam sedang mengalami gangguan yang perlu diperhatikan.
Ketika nyeri pinggang tidak kunjung hilang atau terasa menjalar ke kaki, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Duduk lama terasa menyiksa, berdiri pun tidak nyaman, bahkan berjalan bisa menimbulkan rasa nyeri yang menusuk. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menemukan penanganan yang tepat.
👉 Baca juga: Kapan Pusing Biasa Harus Diwaspadai Sebagai Vertigo Serius?
Nyeri Pinggang Akibat Otot Tegang
Salah satu penyebab paling umum adalah otot pinggang yang menegang. Ini biasanya terjadi akibat postur tubuh yang buruk, terlalu lama duduk, mengangkat benda dengan posisi salah, atau aktivitas fisik berlebihan. Otot yang terlalu tegang dapat menekan jaringan di sekitarnya sehingga timbul rasa kaku, nyeri tumpul, atau pegal yang sulit hilang.
Pada kondisi ini, rasa sakit biasanya terasa di satu sisi pinggang dan memburuk saat tubuh membungkuk atau berdiri terlalu lama. Meski tidak berbahaya, nyeri akibat otot tegang bisa berlangsung beberapa hari dan membuat pekerjaan terganggu. Istirahat, kompres hangat, dan peregangan biasanya cukup membantu meredakannya.
Ketika Saraf Mulai Terjepit dan Nyeri Menjalar ke Kaki
Nyeri pinggang yang disertai sensasi menjalar ke bokong, paha, bahkan hingga betis merupakan tanda adanya saraf yang tertekan, terutama saraf sciatic. Kondisi ini dikenal sebagai sciatica dan sering kali jauh lebih menyakitkan dibanding nyeri otot biasa.
Pada sciatica, rasa sakitnya bisa seperti tersengat listrik, panas, atau tajam seperti ditusuk. Nyeri memburuk ketika batuk, duduk terlalu lama, atau bangun dari posisi tidur. Keluhan ini bisa membuat seseorang sulit berdiri tegak atau berjalan dengan stabil.
👉 Baca juga: Vertigo vs Sakit Kepala: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati yang Tepat
Masalah pada Tulang Belakang yang Sering Tidak Disadari
Beberapa kasus nyeri pinggang berasal dari struktur tulang belakang. Hernia nukleus pulposus (HNP), penyempitan ruas tulang belakang (stenosis), atau pengapuran bisa menekan saraf sehingga memicu nyeri berkepanjangan. Kondisi-kondisi ini biasanya muncul perlahan, namun semakin lama semakin mengganggu aktivitas.
Gejalanya dapat berupa nyeri tumpul yang tidak hilang dengan istirahat, rasa kaku di pagi hari, atau sensasi seperti tertarik dari pinggang hingga paha. Pemeriksaan lebih lanjut biasanya diperlukan jika nyeri terjadi dalam waktu lama atau semakin parah.
👉 Baca juga: Dari Migrain hingga Vertigo: Ini Penyebab Pusing yang Sebenarnya
Ketika Nyeri Pinggang Berasal dari Organ Dalam
Tidak semua nyeri pinggang berasal dari otot atau saraf. Pada beberapa orang, nyeri justru berasal dari masalah pada ginjal, saluran kemih, atau organ reproduksi. Batu ginjal misalnya, dapat menimbulkan nyeri yang tiba-tiba, tajam, dan menjalar ke perut atau selangkangan. Infeksi ginjal pun bisa menyebabkan pinggang terasa ngilu disertai demam dan tubuh lemah.
Karena gejalanya mirip nyeri otot, banyak orang tidak menyadarinya. Padahal nyeri yang berasal dari organ dalam memiliki pola yang berbeda dan tidak membaik dengan peregangan biasa.
Kapan Nyeri Pinggang Harus Diwaspadai?
Nyeri pinggang biasanya tidak berbahaya, tetapi ada tanda-tanda yang harus segera diperhatikan, seperti:
nyeri menjalar hingga kaki,
kesemutan atau mati rasa,
tidak mampu berdiri tegak,
nyeri berlangsung lebih dari dua minggu,
atau disertai demam, mual, dan penurunan berat badan.
Kondisi-kondisi tersebut bisa menandakan masalah saraf, infeksi, atau gangguan tulang belakang yang memerlukan evaluasi lebih lanjut dari tenaga medis.
Kesimpulan
Nyeri pinggang bisa berasal dari banyak hal—mulai dari otot yang tegang hingga saraf yang terjepit atau gangguan organ dalam. Dengan memahami pola nyeri, pemicu, dan gejala penyerta, kamu dapat menentukan kapan nyeri ini bisa ditangani sendiri dan kapan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin mudah nyeri pinggang dikendalikan sehingga aktivitas tetap berjalan tanpa hambatan.
