Pertama Kali Periksa Diabetes ke Dokter? Begini Proses & Hal Penting yang Perlu Anda Ketahui

Pertama kali periksa diabetes ke dokter? Simak proses lengkapnya mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga rencana pengobatan yang perlu dipahami pasien.

9/16/20252 min read

man in blue scrub shirt wearing black framed eyeglasses
man in blue scrub shirt wearing black framed eyeglasses
Pendahuluan

Bagi sebagian orang, periksa diabetes ke dokter bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Banyak pertanyaan muncul: “Apa yang akan dilakukan dokter? Apakah harus langsung minum obat? Tes apa saja yang perlu dilakukan?”

Jawabannya: kunjungan pertama ke dokter adalah langkah penting untuk memahami kondisi tubuh Anda, sekaligus menentukan strategi pengendalian diabetes yang tepat. Artikel ini akan membahas proses yang biasanya dilakukan dokter saat pertama kali pasien diabetes datang untuk periksa.

👉 Baca juga: Diabetes Melitus: Penyakit Kronis yang Sering Diremehkan tapi Mematikan

1. Wawancara Medis (Anamnesis)

Langkah awal yang dilakukan dokter adalah mengajukan pertanyaan terkait kondisi Anda. Beberapa hal yang biasanya ditanyakan antara lain:

  • Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.

  • Lama mengalami gejala seperti sering haus, sering buang air kecil, atau penurunan berat badan.

  • Pola makan sehari-hari dan kebiasaan olahraga.

  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

  • Riwayat penyakit lain seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung.

Dari wawancara ini, dokter akan mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi diabetes dan faktor risiko lain yang menyertainya.

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, antara lain:

  • Berat badan & lingkar perut → untuk menilai risiko obesitas.

  • Tekanan darah → penderita diabetes rentan mengalami hipertensi.

  • Pemeriksaan mata → untuk mendeteksi retinopati diabetik.

  • Pemeriksaan kaki → mencari tanda luka, infeksi, atau neuropati.

  • Pemeriksaan nadi dan organ dalam → untuk mengevaluasi kesehatan jantung, ginjal, dan pembuluh darah.

Pemeriksaan fisik ini penting karena diabetes sering menyerang organ-organ vital secara diam-diam.

👉 Baca juga: Turunkan Berat Badan, Kendalikan Diabetes: Panduan Sehat dan Efektif

3. Pemeriksaan Laboratorium

Untuk memastikan diagnosis dan tingkat keparahan diabetes, dokter biasanya meminta beberapa tes darah, seperti:

  • Gula darah puasa → diambil setelah tidak makan 8 jam.

  • Gula darah 2 jam setelah makan → untuk melihat respon tubuh terhadap makanan.

  • HbA1c → mencerminkan rata-rata kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir.

  • Lemak darah (kolesterol, trigliserida) → karena diabetes erat kaitannya dengan penyakit jantung.

  • Fungsi ginjal → untuk mendeteksi komplikasi awal.

Hasil laboratorium ini menjadi dasar dokter dalam menyusun rencana terapi.

4. Rencana Pengobatan

Setelah semua data terkumpul, dokter akan mendiskusikan rencana pengobatan. Biasanya terdiri dari:

  • Sasaran jangka pendek → menurunkan kadar gula darah ke batas aman.

  • Sasaran jangka panjang → mencegah komplikasi pada jantung, ginjal, mata, dan saraf.

  • Pilihan terapi → mulai dari perubahan gaya hidup, konsumsi obat oral, hingga insulin jika diperlukan.

  • Tim medis pendukung → dokter penyakit dalam, ahli gizi, edukator diabetes, hingga perawat.

Dokter juga mendorong pasien untuk aktif mencatat gula darah, makanan, aktivitas, dan obat-obatan. Catatan ini akan membantu evaluasi kunjungan berikutnya.

5. Pentingnya Keterlibatan Pasien & Keluarga

Keberhasilan terapi diabetes tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga keterlibatan pasien dalam menjaga pola hidup sehat. Dukungan keluarga juga sangat penting, terutama dalam hal:

  • Menyiapkan makanan sehat di rumah.

  • Mengingatkan jadwal olahraga atau minum obat.

  • Memberikan dukungan emosional saat pasien merasa jenuh atau stres.

👉 Baca juga: Rahasia Olahraga yang Tepat untuk Diabetes: Jenis, Durasi, dan Tips Aman

Kesimpulan

Kunjungan pertama ke dokter untuk memeriksa diabetes adalah tahap awal yang menentukan perjalanan pengobatan. Prosesnya meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan diskusi rencana pengobatan.

Pasien perlu memahami bahwa pengendalian diabetes adalah komitmen seumur hidup. Dengan keterlibatan aktif pasien dan dukungan keluarga, diabetes bisa dikendalikan sehingga penderita tetap bisa menjalani hidup sehat dan produktif.