Bahaya Kolesterol Tinggi pada Penderita Diabetes dan Cara Mengendalikannya
Penderita diabetes rentan mengalami kolesterol tinggi yang berisiko memicu serangan jantung dan stroke. Simak cara mengendalikannya dengan pola makan, olahraga, dan obat-obatan.
9/19/20252 min read


Pendahuluan
Diabetes melitus tidak hanya berkaitan dengan kadar gula darah, tetapi juga erat hubungannya dengan lemak darah atau profil lipid. Banyak penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes lebih rentan mengalami gangguan kolesterol dan trigliserida. Kombinasi kadar gula darah tinggi dan kolesterol yang tidak terkontrol inilah yang membuat risiko penyakit jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah meningkat tajam.
👉 Baca juga: Komplikasi Kronis Diabetes: Dari Kerusakan Saraf hingga Gagal Ginjal
Apa yang Terjadi pada Lemak Darah Penderita Diabetes?
Pada penderita diabetes, masalah lemak darah sering disebut dislipidemia diabetik. Ciri khasnya adalah trigliserida tinggi, HDL (kolesterol baik) rendah, dan LDL (kolesterol jahat) yang lebih kecil serta mudah merusak dinding pembuluh darah.
Kondisi ini berbahaya karena LDL yang teroksidasi dapat menempel di dinding arteri dan membentuk plak aterosklerosis. Lama-kelamaan, pembuluh darah menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke jantung, otak, maupun kaki terganggu.
Risiko yang Ditimbulkan
Gabungan antara diabetes dan kolesterol tinggi menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner, serangan jantung mendadak, stroke, serta penyakit pembuluh darah perifer yang dapat berujung amputasi. Bahkan pada sebagian penderita, komplikasi ini muncul tanpa gejala berarti hingga terjadi kejadian fatal.
Selain itu, kadar trigliserida yang terlalu tinggi juga dapat memicu peradangan pankreas (pankreatitis), suatu kondisi gawat darurat yang membutuhkan perawatan intensif.
👉 Baca juga: Bahaya Diabetes Tidak Terkontrol: Dari Serangan Jantung hingga Amputasi
Pemeriksaan dan Target Lemak Darah
Pemeriksaan profil lipid biasanya meliputi total kolesterol, LDL, HDL, dan trigliserida. Pada penderita diabetes, pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, minimal setahun sekali, atau lebih sering bila ada faktor risiko tambahan.
Secara umum, target yang dianjurkan adalah:
LDL < 100 mg/dL (bahkan <70 mg/dL pada penderita dengan risiko sangat tinggi).
HDL > 40 mg/dL pada pria dan >50 mg/dL pada wanita.
Trigliserida < 150 mg/dL.
Target ini dapat bervariasi sesuai kondisi masing-masing pasien dan perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Cara Mengendalikan Kolesterol pada Penderita Diabetes
1. Pola Makan Sehat
Mengatur pola makan adalah langkah pertama. Batasi konsumsi lemak jenuh dan trans yang banyak terdapat pada gorengan, makanan cepat saji, daging berlemak, dan produk olahan. Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, ikan berlemak sehat (seperti salmon atau sarden), serta sumber serat dari gandum utuh.
2. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik membantu menurunkan trigliserida, meningkatkan HDL, dan memperbaiki sensitivitas insulin. Dianjurkan olahraga aerobik intensitas sedang selama 150 menit per minggu, misalnya jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
3. Menurunkan Berat Badan
Bagi penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, penurunan berat badan 5–10% saja sudah terbukti memperbaiki profil lipid dan kontrol gula darah sekaligus.
4. Obat Penurun Lemak
Bila pola hidup sehat tidak cukup, dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti statin, fibrat, resin pengikat asam empedu, atau asam nikotinat. Statin merupakan pilihan utama untuk menurunkan LDL dan mencegah kejadian kardiovaskular pada penderita diabetes.
👉 Baca juga: Turunkan Berat Badan, Kendalikan Diabetes: Panduan Sehat dan Efektif
Kesimpulan
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Kondisi ini memperbesar peluang terjadinya penyakit jantung, stroke, dan komplikasi pembuluh darah lainnya.
Mengendalikan kolesterol sama pentingnya dengan mengontrol gula darah. Melalui pola makan sehat, olahraga rutin, pengendalian berat badan, serta penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter, komplikasi berbahaya dapat dicegah.
Ingat, menjaga gula darah tanpa mengendalikan kolesterol ibarat berjalan dengan satu kaki. Keduanya harus diperhatikan bersamaan demi kesehatan jangka panjang.