Nyeri Pinggang Karena Saraf Terjepit: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Nyeri pinggang akibat saraf terjepit bisa menyebabkan nyeri menjalar, kesemutan, hingga sulit berjalan. Kenali gejala dan cara mengatasinya dengan tepat.
12/6/20252 min read


Pendahuluan
Nyeri pinggang akibat saraf terjepit adalah salah satu kondisi yang paling sering membuat seseorang sulit bergerak. Nyeri ini berbeda dari pegal biasa. Rasanya tajam, menusuk, dan sering menjalar ke kaki atau bokong. Banyak orang baru menyadari bahwa sarafnya terjepit setelah nyeri berlangsung terus-menerus dan tidak membaik dengan istirahat.
Saraf yang terjepit membuat sinyal antara otak dan tubuh terganggu. Itulah sebabnya rasa sakitnya bisa begitu intens, bahkan disertai sensasi panas, geli, atau kaki seperti tersetrum. Kondisi ini dapat muncul akibat postur buruk, mengangkat beban dengan cara yang salah, hingga masalah pada tulang belakang yang berkembang perlahan tanpa disadari.
👉 Baca juga: Nyeri Pinggang: Kenali Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Waspada
Bagaimana Saraf Bisa Terjepit di Area Pinggang?
Di bagian pinggang terdapat saraf besar yang disebut saraf skiatik. Ketika salah satu ruas tulang belakang bergeser, bantalan antartulang menonjol (HNP), atau otot terlalu tegang, saraf ini dapat tertekan. Tekanan kecil saja bisa menyebabkan nyeri yang terasa luar biasa karena saraf sangat sensitif terhadap perubahan tekanan.
Pada tahap awal, nyeri mungkin terasa seperti pegal biasa. Namun lama-kelamaan, rasa sakit berubah menjadi sensasi panas, seperti ditarik, atau seperti ada listrik mengalir ke kaki. Inilah ciri khas nyeri akibat saraf terjepit yang membedakannya dari keluhan otot tegang.
Sebagian orang bahkan merasakan kaki melemah, sulit berdiri lama, atau cepat lelah saat berjalan. Kondisi ini sering membuat aktivitas sederhana seperti memakai sepatu, bangun dari kursi, atau naik tangga terasa sangat menantang.
👉 Baca juga: Pusing Berputar Setelah Bangun Tidur: Vertigo atau Tekanan Darah Rendah?
Gejala yang Perlu Dikenali Sejak Awal
Nyeri pinggang karena saraf terjepit memiliki pola yang khas. Rasa sakit biasanya:
menjalar dari pinggang ke bokong lalu turun ke paha atau betis,
memburuk ketika duduk terlalu lama atau membungkuk,
muncul seperti tersetrum atau panas pada salah satu kaki,
disertai kesemutan atau mati rasa pada area tertentu.
Pada beberapa kasus, penderita merasakan kelemahan otot. Kaki terasa berat, sulit diangkat, atau gerakannya tidak sekuat biasanya. Ini menunjukkan bahwa tekanan pada saraf sudah cukup besar dan perlu diperhatikan lebih serius.
👉 Baca juga: Vertigo vs Sakit Kepala: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati yang Tepat
Mengapa Kondisi Ini Bisa Berulang?
Saraf terjepit sering kambuh jika penyebab awalnya tidak diperbaiki. Misalnya postur duduk yang buruk, kebiasaan membungkuk, jarang bergerak, atau lemahnya otot inti dan otot punggung. Tekanan berulang pada ruas tulang belakang menyebabkan saraf kembali tertekan meski sebelumnya sudah membaik.
Banyak pasien merasa nyerinya hilang setelah beberapa hari, tetapi kembali muncul setelah aktivitas berat atau tidur dalam posisi salah. Inilah mengapa pemulihan nyeri pinggang tidak hanya membutuhkan obat, tetapi juga koreksi kebiasaan, latihan fisik terarah, dan perbaikan postur jangka panjang.
Kesimpulan
Nyeri pinggang karena saraf terjepit bukan kondisi yang boleh dianggap sepele. Rasa sakitnya bisa menjalar, intens, dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat terganggu. Memahami penyebab dan gejalanya membantu seseorang mencari penanganan yang tepat sebelum kondisi memburuk.
Jika nyeri tidak membaik dalam beberapa hari, menjalar ke kaki, atau disertai kelemahan otot, pemeriksaan lebih lanjut sangat dianjurkan. Penanganan yang tepat dapat mempercepat pemulihan, mencegah kambuh, dan membantu tubuh kembali bergerak dengan nyaman.
