Waspada Lemak Jahat: Ancaman Tersembunyi bagi Penderita Diabetes
Bahaya lemak jahat bagi penderita diabetes. Ketahui perbedaan lemak baik & jahat, dampaknya pada tubuh, serta tips memilih lemak sehat untuk mencegah komplikasi jantung dan stroke.
9/7/20252 min read


Pendahuluan
Bagi penderita diabetes, menjaga pola makan adalah kunci utama agar kadar gula darah tetap stabil. Namun, selain gula, ada satu hal yang sering dilupakan: lemak jahat. Lemak memang membuat makanan terasa gurih dan menggugah selera, tetapi konsumsi berlebihan, terutama dari sumber yang salah, bisa mempercepat kerusakan pembuluh darah dan memicu komplikasi serius.
Faktanya, lebih dari 70% penderita diabetes meninggal akibat komplikasi pembuluh darah, seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, memahami jenis lemak dan cara memilih yang sehat sangat penting untuk mencegah risiko berbahaya.
π Baca juga: Panduan Konsumsi Protein untuk Penderita Diabetes: Sehat, Aman, dan Seimbang
Mengapa Lemak Berbahaya bagi Diabetes?
Setiap gram lemak menghasilkan 9 kalori, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan karbohidrat atau protein. Lemak berlebih menyebabkan:
Obesitas β membuat insulin tidak bekerja optimal (resistensi insulin).
Kolesterol LDL tinggi β menyumbat pembuluh darah, memicu serangan jantung dan stroke.
Trigliserida tinggi β memperburuk kontrol gula darah dan menimbulkan fatty liver.
Profesor Elliot P. Joslin, pendiri Joslin Diabetes Clinic, pernah menulis:
βDengan lemak berlebihanlah diabetes dimulai, dan dari lemak berlebihan pula diabetes berakhir.β
Jenis Lemak: Mana yang Baik, Mana yang Jahat?
1. Lemak Jahat yang Harus Dihindari
Lemak jenuh (saturated fat) β terdapat pada daging merah, kulit ayam, minyak kelapa, mentega, keju, dan susu full cream. Lemak ini meningkatkan LDL (kolesterol jahat).
Lemak trans (trans fat) β ditemukan pada margarin, gorengan, kue, biskuit, keripik, dan makanan cepat saji. Lemak ini bukan hanya menaikkan LDL, tetapi juga menurunkan HDL (kolesterol baik).
π Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Gula? Penjelasan Medis
2. Lemak Baik yang Bermanfaat
Lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat) β minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan.
Lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fat) β minyak jagung, minyak kedelai, minyak wijen.
Omega-3 β ditemukan dalam ikan laut dalam (salmon, tuna, makarel), membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Dampak Lemak Jahat pada Penderita Diabetes
Konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan dapat menimbulkan:
Penyakit jantung koroner β akibat penyumbatan pembuluh darah.
Stroke β karena sumbatan di otak.
Gagal ginjal β akibat penyumbatan pembuluh darah ginjal.
Perlemakan hati (fatty liver) β menambah resistensi insulin.
Gangguan pankreas β lemak menumpuk di pankreas sehingga menghambat produksi insulin.
Kondisi ini membuat penderita diabetes dua kali lebih berisiko mengalami komplikasi dibanding orang sehat.
Batas Aman Konsumsi Lemak bagi Diabetes
Menurut rekomendasi gizi:
Lemak total: tidak lebih dari 30β35% dari total kalori harian.
Lemak jenuh: < 10% kalori.
Kolesterol: < 200 mg/hari.
Contoh: jika kebutuhan harian Anda 1.800 kalori, maka maksimal 50β60 gram lemak per hari.
π Baca juga: Rencana Menu Harian untuk Diabetes: Panduan Makan Sehat dan Teratur
Tips Memilih Lemak Sehat untuk Diabetes
Agar tetap sehat, lakukan langkah praktis berikut:
Pilih cara masak sehat β lebih baik merebus, mengukus, atau memanggang daripada menggoreng.
Kurangi gorengan dan makanan cepat saji.
Batasi daging merah β ganti dengan ikan laut 3β4 kali seminggu.
Pilih susu rendah lemak atau skim dibandingkan full cream.
Periksa label makanan β pilih produk dengan kadar lemak jenuh dan trans rendah.
Gunakan minyak sehat β minyak zaitun atau canola lebih baik untuk memasak.
Kesimpulan
Lemak bukan musuh, tetapi konsumsi berlebihan, terutama dari lemak jenuh dan trans, sangat berbahaya bagi penderita diabetes. Lemak jahat dapat mempercepat komplikasi serius seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Kuncinya adalah membatasi lemak jahat, memilih lemak baik, dan menjaga keseimbangan asupan kalori. Dengan pola makan sehat, penderita diabetes bisa tetap menikmati makanan enak tanpa mengorbankan kesehatan.